Sabtu, 20 Agustus 2011

Yuni dan Sahabatnya

picture taken from...any sourches:)

Yuni dan Sahabatnya
tiga orang putri duduk di depan kelas, mereka berjilbab semuanya bermuka mungil, yang paling membuat saya haru adalah ketika si Yuni menyanyikan lagu ini “Semangat ku tak akan. Pernah patah lagi. Dancing all night long ...(mestinya gruvi ya ni lagu..tapi diselanya ada isak tangis Si YUni), serentak kedua temannya pun menangis..(saya Cuma berfikir, mereka kok anak kecil sangat peka..dan gmpang untuk haru..)
_______________________________________________________________________________
Ini sementara saya sedang menonton program HOPE nya Andi F Noya(personal y inspiring buat sayaJ), yang menayangkan tentang Ade Sri Wahyuni SD  IV Keraton, mengapa demikian saya sangat tertarik untuk menuliskannya,hikkss ceritanya buat saya Bombay mennn, dari awal sampe akhir tayangan

Siapa dia?
Ade Sri Wahyuni, warga kampung Ciekek Panuaran, Pandeglang menderita kelumpuhan sejak berusia sepuluh tahun anak ke tiga dari lima bersaudara lumpuh secara tiba-tiba saat duduk di kelas IV SD. Rasa tidak percaya diri sempat membuat Yuni enggan untuk bersekolah, namun dorongan dari kedua sahabatnya membuat Yuni kembali semangat menempuh pendidikan. 

NIlai kesetiakawanan dari kedua sahabatnya
Melayanti, seorang murid SD di Pandeglang, Banten, menggendong temannya yang lumpuh untuk ke sekolah sejak dua tahun lalu. Begitu pula saat ujian nasional tahun, Mela tetap setia menggendong temannya. Melayanti dan temannya, Santi siswi SD Keraton IV selalu mampir ke rumah Ade Sri Wahyuni, sahabat mereka sebelum pergi ke sekolah.

Sejak itu, Mela selalu menggendong Yuni ke sekolah mereka. Meski jarak menuju sekolah hampir 300 meter, Mela tidak merasa lelah. Ketiga sahabat tersebut pun siap mengerjakan soal matematika di hari kedua ujian nasional. Usai ujian, Mela kembali menggendong sahabatnya kembali ke rumah. 

Dari hal ini kebayang ya selama 2 tahun  kedua sahabatnya, ini selalu menemani Yuni, lebih mengharukan lagi setelah Bung Andy mencoba peran Mela...menggantikan menggendong sampe kerumah Yuni, “ Lumayan ya ...apalagi anak kecil yang mengangkatnya...lumayan keringatan”..Bung Andy menambahkan.

Message Story Behind:
Dengan kekurangan tidak melemahkan semangat Yuni untuk maju..melesat demi orang tuanya, begitupun persahabatan dari kedua temannya...yang senantiasa dan sabar mendampingi yuni dalam hal apapun, “di sekolah kadang bertiga kalo pulang sekolah sudah biasa, tapi yang g biasa ketika Yuni punya keinginan ke Kamar Mandi...teman-temanya mengantar sampe masuk ke kamar mandi,”....sambil menahan isak tangisnya bu Rohima menguraikan. Ini adalah contoh yang patut jadi teladan ..

Go Yuni....GO Mela.. Go Dina..terimah kasih sudah buat saya menangis




Kamis, 18 Agustus 2011

masih ada harapan

Oleh : Anies Baswedan
Makin hari kegalauan itu tumbuh makin pesat, tetapi berhentilah mengatakan bangsa ini bobrok. Hentikan tudingan bahwa bangsa ini tenggelam. Tidak! Bangsa ini sedang bangkit dan akan makin tinggi berdirinya.
Lihatlah rakyat di sana-sini, bangun sebelum pagi, penuhi pasar rakyat, padati jalan dan kelas, menyongsong kehidupan. Dengan sinar lampu apa adanya mereka coba sinari masa depan sebisanya. Petani, guru, nelayan, pedagang, atau tentara di tepian republik jalani hidup berat penuh tanggung jawab. Di tengah kepulan polusi pekat, rakyat kota menyelempit mencari masa depan. Mereka rebut peluang, jalani segala kesulitan tanpa pidato keprihatinan. Rakyat yang tegar dan tangguh. Denyut geraknya membanggakan.
Kegalauan republik ini bukan bersumber pada rakyat, melainkan pada pengurus negara yang seakan berjalan tanpa target. Deretan agenda penting dan urgen jadi wacana, tetapi tidak kunjung jadi realitas.
Pengurus republik sukses membangun kekesalan kolektif dan menanam bibit pesimisme. Pimpinan kini menuai kekecewaan. Harapan, kepercayaan, pengertian, toleransi, kesabaran, dan permakluman rakyat kepada pemimpin dikuras terus. Apakah dikira stok permakluman itu tanpa batas?
Dengan hormat saya sampaikan: stok itu ada batasnya dan sudah menipis. Semua ingin lihat hasil. Tak mau lagi dengar keluh kesah, tak hendak dengar kata prihatin keluar dari pemimpin. Republik ini perlu pemimpin yang hadir untuk menggelorakan percaya diri, bukan menularkan keprihatinan. Pemimpin tak boleh kirim ratapan, pemimpin harus kirim harapan.
Sebatas pidato dan wacana
Hari ini Indonesia memasuki era demokrasi etape ketiga. Kepresidenan periode kedua. Tidak pernah ada dalam sejarah republik ini seorang anak bangsa dipilih jadi pemimpin dengan suara sebanyak saat Presiden Yudhoyono di tahun 2009. Semua persyaratan untuk melakukan dan menuntaskan langkah-langkah besar ada di sana. Tapi mana langkah besar itu: infrastruktur ekonomi? Kepastian hukum? Integritas di sekolah? Tegas kepada pengemplang pajak? Pemangkasan benalu APBN? Konsistensi kebijakan? Reformasi birokrasi? Jaminan kebinekaan bangsa? Perlindungan warga bangsa?
Harapan yang tinggi untuk membereskan agenda penting baru sebatas pidato dan wacana. Republik perlu realitas. Pemerintah memang punya capaian, tetapi jika ada keberanian untuk menggelontorkan terobosan-terobosan besar di sektor penting, maka capaian itu akan melonjak. Kekecewaan tumbuh bukan semata karena pemerintah tak membawa hasil, melainkan karena terlalu banyak peluang terobosan dan perubahan yang disia-siakan. Sebutlah soal energi atau infrastruktur sistem logistik (jalan, pelabuhan, bandara, dan lain-lain), terobosan di sini bisa membuat ekonomi melejit. Atau terobosan besar dalam penegakan hukum. Perusak kebinekaan didiamkan, pengemplang pajak tak dijerat. Hukum tegak kokoh tanpa kompromi bagi rakyat kecil, tapi hukum loyo lunglai di depan rakyat besar.
Ini semua dampak absennya keberanian menerobos. Semua serba alakadarnya. Amunisi politik yang dahsyat itu tak digunakan. Republik ini butuh pemimpin yang mau turun ke lapangan, pemimpin kerja dan bukan pemimpin upacara. Rakyat tidak perlu pengumuman hasil rapat, tapi ingin lihat implementasinya.
Lihat sejarah kita, gamblang sekali. Republik ini didirikan oleh orang-orang yang berintegritas. Integritas itu membuat mereka jadi pemberani dan tak gentar hadapi apa pun. Bukan pencitraan, tapi integritas dan keseharian yang apa adanya membuat mereka memesona. Mereka jadi cerita teladan di seantero negeri.
Kini republik membutuhkan pemimpin yang berani tegakkan integritas, berani perangi ”jual-beli” kebijakan dan jabatan, pemimpin yang mau bertindak tegas melihat APBN untuk rakyat ”dijarah” oleh mereka yang punya akses. Ya, pemimpin yang bernyali menebas penyeleweng tanpa pandang posisi atau partai, dan bukan pemimpin yang serba mendiamkan seakan tidak pernah terjadi apa-apa.
Republik ini perlu pemimpin yang mendorong yang macet, membongkar yang buntu, dan memangkas berbenalu. Pemimpin yang tanggap memutuskan, cepat bertindak, dan tidak toleran pada keterlambatan. Pemimpin yang siap untuk ”lecet-lecet” melawan status quo yang merugikan rakyat, berani bertarung untuk melunasi tiap janjinya. Republik ini perlu pemimpin yang memesona bukan saja saat dilihat dari jauh, tetapi pemimpin yang justru lebih memesona dari dekat dan saat kerja bersama.
Bukan pemimpin yang selalu enggan memutuskan dan suka melimpahkan kesalahan. Bukan pemimpin yang diam saat rakyat didera, lembek saat republik dihardik negara tetangga, tapi lantang dan keras justru saat diri pribadi atau keluarganya tersentuh. Pemimpin yang tak gentar dikatakan mengintervensi karena mengintervensi adalah bagian dari tugas pemimpin dan pembiaran tidak boleh masuk dalam daftar tugas seorang pemimpin.
Jika Presiden Yudhoyono tidak segera mengubah cara menjalankan pemerintahan, maka saya harus mengingatkan bahwa bangsa Indonesia bisa memasuki persimpangan jalan yang berbahaya.
Jalan pertama adalah meneruskan kepemimpinan sampai di 2014 agar proses demokrasi berjalan normal tapi rakyat mencicipi hasil yang alakadarnya, deretan peluang kemajuan hilang tanpa bekas. Keterlambatan dan pembiaran jadi ciri beberapa tahun ke depan. Bahkan lunglainya penegakan hukum adalah resep mujarab menuju negara kacau.
Jalan kedua mulai menyeruak. Jalan berbahaya tapi suara ini mulai berkembang sebagai respons atas kelambatan dan pembiaran sistemik ini: berhenti di tengah jalan dan berikan kepada orang lain untuk memimpin. Suara macam ini bisa merusak pranata siklus demokrasi yang dibangun dengan sangat susah payah. Suara ini tumbuh karena keyakinan bahwa lewat jalan terjal ini bisa terjadi pembongkaran atas pembiaran dan kelambanan; agar rakyat tak dirugikan terus-menerus.
Tak optimal
Semua tahu sistem presidensial menjamin presiden bisa bekerja sebagai eksekutor pemerintahan dan melindunginya agar tak dapat diberhentikan oleh alasan politis. Hari ini yang dihadapi Indonesia situasi sebaliknya. Periode dijamin aman oleh konstitusi, tetapi presiden tak optimal jalankan otoritasnya. Keterlambatan berjejer dan pembiaran berderet. Periode fixed lima tahun itu bukan mengamankan agar kerja cepat, kini malah jadi penyandera bangsa dari gerak kemajuan cepat.
Memang presiden bukan dewa atau superman. Tidak pantas semua masalah ditumpahkan ke pundak pemimpin. Akan tetapi, presiden bisa menentukan suasana republik. Pemimpin adalah dirigen yang menghadirkan energi, nuansa, dan aurora di republik ini. Pemimpin bisa fokus menguraikan masalah strategis dan urgen bagi percepatan pelunasan janji-janjinya.
Presiden Yudhoyono harus sadar bahwa caranya menjalankan pemerintahan itu memiliki efek tular. Kelugasan, ketegasan, keberanian, kecepatan, keterbukaan, kewajaran, kemauan buat terobosan, dan perlindungan kepada anak buah bahkan kesederhanaan protokoler itu semua menular. Tapi kebimbangan, kehati-hatian berlebih, kelambatan, ketertutupan, formalitas kaku, pembiaran masalah, orientasi kepada citra dan ketaatan buta pada prosedur itu juga menular. Menular jauh lebih cepat dan sangat sistemik.
Rakyat republik ini sudah kerja keras. Lihat di segala penjuru Indonesia. Mulai dari kampung kumuh-sumuk tak jauh dari istana, di puncak-puncak pegunungan dingin, di tepian pantai sebentangankhatulistiwa: rakyat republik ini serba kerja keras. Mereka mau maju, mereka mau hadirkan kehidupan yang lebih baik bagi anak cucunya. Dan, yang pasti mereka tak biasa tanya siapa yang jadi pemimpin. Buat rakyat banyak tak terlalu penting ”siapa”-nya, yang penting lunasi semua janjinya.
Ini adalah sebuah peringatan apa adanya, semata-mata agar Indonesia tidak menemui persimpangan jalan itu. Ingat, rakyat negeri ini sudah bekerja keras dan ”berlari” cepat. Pengurus negara harus memilih mengimbangi kecepatan rakyat atau ditinggalkan rakyat.
Anies Baswedan Rektor Universitas Paramadina

Rabu, 17 Agustus 2011

Menuliskan mimpi


Sejak kuliah dulu saya sangat senang sekali menuliskan mimpi2 saya, di sebuah tempelan dinding, terbungkus kecil, sayangnya mungkin mimpi itu kemudian tidak saya evaluasi pencapaiannya:),dan misi-misi saya untuk meraih mimpi tersebut…ibarat sebuah kapal sudah ada layar dan peta..ya..semaunya saja untuk tiba..tidak ada target yang jadi pemacu,bisa jadi mimpi yang saya tuliskan juga tidak sesuai dengan kualitas kerja 
saya…angan cuman bisa tinggi tp tidak seimbang..bahkan 30% pencapaian g dapat..hihihi

Dan sampai sekarang pun saya senang untuk menuliskan di Agenda-agenda..Cuma ya Cuma nulis sekalilagi tidak ada evaluasi pencapaian..
Saya kembali memikirkan ini ketika saya masuk di bisnis dbc Network, dimana saya bisa melihat dan bergaul cara mereka menikmati hidup .sekalian bermimpi di sini…iAllah ini jalannya buat saya untuk bermimpi, dan merealisasikannya…disini saya kembali menuliskan mimpi saya, kata Ary Ginanjar/ ESQ>>kita dalam hidup harus punya 3 hal >
a. Short Term vission=melakukan hal yang baik dalam jagka pendek
b. Mid Term visiion=melakukan hal yang terbaik untuk membahagiakan umur kita
c. Long Term vission= melakukan hal yang baik di dunia untuk hidup yang kekal...yaitu Alam setelah Ruh berpisah dengan Jasad
so baik ketiganya ..mimpi2 yang kita inginkan di dunia, tak lepas dengan impian akhirat:)__kini saya coba menuliskan lagi

Ya Allah sungguh..saya mau__
1. Bisa SM tahun ini...Senior Manager 4 langkah lagi..ihh bisa deh..iAllah
2.Rumah_dimana rumah itu
Untuk Rumah Pribadi: saya g terlalu neko2..hehehe yang jelas..saya bisa tidur dan tinggal aman, g ada ketentuan dengan tipe berapa, klo dilihat tipe berapa ya??hihihi,,,,(banyak air, bersih dan dekat pasar)intinya gt.....yang saya beri perhatian adalah pendopo itu...saya menyukai bagian rumah saya yang lowong..bisa dipakai untuk acara2 sosial di lingkungan kami...mauuuuuu(tak usah banyak bicara deh..yang jelas saya ingin pendopo itu:)



ya Allah saya ingin Pendopo itu seperti ini,,,,:(..._____ya Allah mudahkan Ihktiar saya:(, jika saya g mampu dengan tenaga saya berkahilah saya rejeki supaya bisa gini ,,,bisa membantu sesama:(((______
3. Pingin Umrah bersama Abi:)
 ya Allah saya ingin pergi ke Tanah Suci:),,,ajak suami..dan Orang Tua..pingin lihat nyata keajaibanMU dan fakta-fakta Shirah Nabawi ya Allah..aamin

4.Pingin punya Rumah Bersalin
5.Pingin punya bisnis tempat penitipan anak bagi ibu yang kerja di perkotaan:)

hihihi banyak yaa..5 Dulu ya..dikepala saya banyak...semoga 4 ini kemudian memacu saya untuk kerja,kerja serba kefefet ..I NEED MONEY guys...karena uang bukan segalanya, tapi kita juga bisa berbuat banyak dengan uang guyss....mauuu???rajut mimpi disini..di dbc network.www.bundajugabisa.com

menurut MOtty tentang MIMPI:) 
Kebanyakan orang menjadi orang kebanyakan karena ngga punya IMPIAN.. Berkali-kali Motty sampaikan bahwasannya IMPIAN sangatlah UTAMA dimiliki setiap Sobat-Motty.. Nah, si KEJADIAN 3 KALI ini adalah proses terwujudnya IMPIAN jadi KENYATAAN.

PERTAMA di PIKIRAN.. Jawab pertanyaan ini “Jika semuanya mungkin, apa saja yang ingin aku miliki?? .. Hal apa saja yang ingin aku lakukan?? .. Apa yang ingin aku berikan untuk Mama, Papa dan orang2 yang aku cintai?? … Sebanyak apa yang ingin aku bagikan kepada mereka yang membutuhkan?? .. ” Jawab pertanyaan2 ini dan resapi benar2 jawabannya.. maknai, rasakan seperti hal itu benar2 sudah kita dapatkan! “Merasa dulu, baru merasakan..”

KEDUA di KERTAS.. kenapa segala sesuatu itu perlu di TULIS?? Karena ada proses penulisan ke alam bawah sadar kita ketika kita menulis di atas kertas. INGAT, TULIS beda dengan mengetik. Ini berlaku baik untuk DREAMS (impian) atau GOALS (target) atau PLAN (rencana). Milikilah sebuah buku masing2 utk ketiganya.. “Bersahabatlah dengan kertas…”

KETIGA menjadi NYATA.. ya.. Setelah kita bayangkan.. lalu kita buat blueprint nya di kertas.. maka pikiran bawah sadar kita akan mengarahkan seluruh potensi yang ada pada diri kita menuju IMPIAN kita.. jalan yang membawa kita ke sana akan terbuka.. ketika kita membutuhkan mentor, orangnya akan muncul.. ketika kita membutuhkan jawaban, pencerahan akan datang.. ketika kita terbentur tembok besar, tiba2 sebuah buldozer akan datang menghancurkannya.. entah dari mana..
Si KEJADIAN 3 KALI ini cukup di bungkus oleh satu kekuatan.. apa itu? Ia adalah YAKIN! Lho ACTION nya mana Motty? lhaaa.. itu mah wajib! #EKSYEN itu adalah bentuk nyata dari YAKIN! Setelah itu, sempurnakan dengan DOA.
Selamat hari kemerdekaan.. Merdekalah dengan BERMIMPI yang BESAR!
See you in the SKY!

Selasa, 16 Agustus 2011

Mari bung rebut kembali…


Picture from:____nama anak ini Icha di Mamuju Utara/SUlBAr , sekitar 5 tahun yang lalu, di edit dengan bendera sudutnya...

Mari bung rebut kembali….
Alhamdulillah Negeri kita ini sudah memasuki usia 66 Tahun, setelah terplokramirkannya sejak 17 Agustus 1945, dan hari ini tepatnya pada hari ke 17 Ramadhan 1932H,semoga ini adalah langkah awal…bagi Bangsa kita ini, tentunya segala perbaikan di RidhoiNya, dan dimuluskan JAlanNya, tentunya kita tidak mengharapkan orang-orang gagah dengan bamboo runcingnya…dengan ikat kepala berwarna merah putih..tp orang-orang yang berpribadi baik untuk mengawal Negeri ini, mungkin sedikit kekecewaan akan apa yang terjadi setahun terakhir ini…media sudah bebas dan sebebas2nya menyiarkan , atau mempertontonkan budaya KKN..para elit politik, semoga momen ini Allah menganugerahi mereka jiwa Negarawan(orang yang selalu memikirkan Generasi, bukan hanya memikirkan dari pemilu ke pemilu)iAllah. Baru saja saya melihat tayangan tivi dimana di dalamnya selama 3 jam lebih diskusi tentang “kemanakah Bangsa ini”…setelah carut marutnya Bangsa kita ini,,,kata Bang Karni” Bangsa kita Amburadul”,
Sedih?
Iyya sedih di pembicaraan itu seakan-akan terkondisi hal yang remeh temeh tentang masalah Korupsi(penyuapan,mafia anggaran,pengakuan)dan ini terlempar dari satu orang ke orang lain..di dalamnya ada pengamat politik, ada anggota legislatife,dll..seakan-akan mereka sadar melakukan hal-hal yang maksiat itu …saya hanya berfikir sadar tidak mereka ya sebagai orang yang dipecayakan rakyat…untuk memegang amanah..,ingat semua rakyat memilih langsung, menyediakan waktu untuk pergi ke TPS,mengantri dll..mereka ada harapan dengan mencoblos anda…anda bukannya jd perampok…!!!...duit rakyat juga…(APBN)meskipun apa yang buruk2 di dunia ini pasti ada yang masih baik2:p
Iyya malam mini saya tak mau sedih..sebagai Anak Bangsa, saya hanya berharap…HARAPAN ITU MASIH ADA buat Indonesia ku.
Tahukah kalian sehingga saya mengatakan harapan itu masih ada??
Bangsa ini bangsa bersemangat !, lihatlah subuh hari nanti, lalu lalang penjual (gandengan) sayur,untuk mencari nafkah, walaupun sebagian dari mereka harus rela untuk tidak berkumpul makan sahur dengan keluarga
Lihatlah guru-guru, yang ontime untuk mengajar, dengan melewati perjalanan jauh menuju sekolah
Lihatlah emak-emak walaupun puasa, tetap bersiap juga dengan jualannya
Lihatlah Nelayan-nelayan kita,sedari subuh sudah meninggalkan dermaga, tak perduli dingin dan gelap,dan kehangatan kasurnya…
Lihatlah pertandingan sepakbola Timnas kita, …rakyat Indonesia datang dari segala penjuru,naik kereta,walo harus berdesak-desak,jadi bonek demi sepakbola, ngantri seharian demi kemenangan merah putih…lihatlah betapa bersemangat mereka
Lihatlah para pemenang Olimpiade khusus dari saudara2 kita yang memiliki kekurangan ..maaf ketidak lengkapan organ(tuna)tapi mereka berhasil mengharumkan Bangsa ini…
Mari bung rebut kembali, Bangsa yang bersemangat berkarya…, ditengah tontonan para elit yang g sehat
Di akhir tulisan yang kutulis buru2 ini…sayapun berdoa
Ya Allah ya Rabb…Berkahilah Indonesiaku ini, mudahkanlah kebaikan tumbuh kembang , jauhkan rasa Malas pada bangsa ini, dan jauhkan bencana Alam atas murkaMu dan ujianMu ya Rabb…jadikan di dalamnya keluarga produktif…jadikan didalamnya saling saying menyayangi ya Allah..aamin..ya Rabb



NAH AZZAM AJA SEMANGAT!!!!!>>:))